RETENSI DAN PENETRASI BAHAN PENGAWET LATREX 400 EC PADA KAYU KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL. ARG.) DENGAN METODE RENDAMAN DINGIN

Authors

  • Gimson Luhan Universitas Palangka Raya
  • Herianto Herianto Universitas Palangka Raya
  • Ahmad Mujaffar Universitas Palangka Raya
  • I Nyoman Surasana Universitas Palangka Raya
  • Yanciluk Yanciluk Universitas Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.55681/armada.v1i2.382

Keywords:

Kayu Karet, Latrex 400 EC, Penetrasi, Retensi, Keawetan Kayu

Abstract

Perlindungan bangunan rumah berbahan kayu dari serangan rayap dan organisme perusak kayu lainnya, dapat dilakukan saat tahap pra-konstruksi maupun saat pasca konstruksi. Pemilihan jenis obat pencegah atau pembasmi serangan rayap haruslah ditentukan dan diterapkan dengan seksama, agar mendapatkan hasil yang optimal. Salah satu pengawet kayu terhadap serangan rayap yang bisa dipilih adalah Latrex 400 EC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh besarnya pemberian konsentrasi bahan pengawet Latrex 400 EC dan lamanya perendaman terhadap retensi dan penetrasi bahan pengawet ke dalam kayu, sehingga meningkatkan keawetan kayu karet. Metode analisis yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dimana faktor A merupakan faktor perlakuan konsentrasi bahan pengawet Latrex 400 EC dengan 3 level dan faktor B merupakan perlakuan lama perendaman dengan 3 level. Setiap kombinasi perlakuan dilakukan dengan 3 ulangan. Jadi total sampel pengamatan adalah 27 satuan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi bahan pengawet Latrex 400 EC bahwa perlakuan lama perendaman (B) berpengaruh sangat nyata,  sedangkan perlakuan konsentrasi (A) dan interaksi (AB) tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap retensi dan penetrasi bahan pengawet pada kayu karet. Perlakuan konsentarsi dan lama perendaman terbaik terhadap retensi dan penetrasi bahan pengawet Latrex 400 EC ke dalam kayu karet terjadi pada perlakuan konsentrasi 3% (a3) dan lama perendaman 7 hari (b3) dengan retensi sebanyak 0,4774 kg/m3 dan penetrasi 4,624 mm, namun penetrasi ini belum memenuhi standar yang ditetapkan, yakni sedalam 5 mm untuk penggunaan dalam ruangan dan luar ruangan. Standar penetrasi bahan pengawet 5 mm ke dalam kayu karet diharapkan dapat dicapai dengan eksperimen kombinasi peningkatan konsentrasi bahan pengawet dan lama perendaman yang sesuai.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bahanawan, A., T. Darmawan dan W. Dwianto. (2020). Hubungan Sifat Berat Jenis dengan Sifat Higroskopisitas Melalui Pendekatan Nilai Rerata Kehilangan Air. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol.12 No.1:1­8.

Dayadi, I. (2021). Ketahanan Api Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) Yang Diawetkan Dengan Bahan Pengawet Boraks. Perennial Vol. 17 No. 1: 19-25.

Eskani, I. N. dan I. M. A. Utamaningrat. (2019). Pengaruh Konsentrasi, Waktu Perendaman, Dan Jenis Kayu Pada Pengawetan Alami Kayu Menggunakan Ekstrak Daun Sambiloto. Dinamika Kerajinan dan Batik Vol. 36 No.1:61-70.

Farhani, A. dan I. S. Chandranegara. (2019). Penguasaan Negara terhadap Pemanfaatan Sumber Daya Alam Ruang Angkasa Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jurnal Konstitusi, Vol. 16 No. 2:236-254.

Haygreen J.G dan J. L.Bowyer. (1993). Hasil Hutan dan Ilmu Kayu Suatu Pengantar (terjemahan). Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Yogyakarta.

Krisdianto, D. A, Sudika. A. Wahyudi dan M. Muslich. (2015). Keterawetan Enam Jenis Kayu dari Jawa Barat Dan Riau. JPHH. Vol. 33 No. 4:329-336.

Lestari, A.T. dan F. T. Wulandari. (2019). Sifat Fisika Bambu Galah (Gigantochloa atter) Berdasarkan Arah Aksial di Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. Perennial Vol. 16 No. 2:47-52.

Musli, M.A., Lusyian dan D. Ulfah. (2019). Peran Daun Tembelekan (Lantana camara L) Sebagai Bahan Pengawet Alami Pada Tiga Jenis Kayu Buah-Buahan Dan Ketahanannya Terhadap Serangan Hama Perusak Kayu. Jurnal Sylva Scienteae Vol. 02 No. 5: 893-900.

Muslich, M. (2015). Sebagian Besar Kayu Indonesia Perlu Diawetkan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3HH), Bogor.

Muslim, P., F. T. Wulandari dan H. Anwar. (2022). Pengaruh Lama Perendaman Dingin Dan Konsentrasi Bahan Pengawet Terhadap Pengawetan Kayu Bayur (Pterospermum javanicum) Menggunakan Pengawet Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica). Jurnal Hutan Tropika Vol. 17 No. 2: 221-228.

Pertiwi, Y. A. B. dan J. Sulistyo. (2021). Ketahanan Gubal Jati Hutan Rakyat Diawetkan dengan Senyawa Boron Menggunakan Metode Tekan Lowry terhadap Serangan Rayap Tanah dan Kayu Kering. Jurnal Ilmu Kehutanan Vol. 15 No. 1:111-122.

Suranto, Y. (2012). Pengawetan Kayu, Bahan Dan Metode. Kanisius. Indonesia.

Vachlepi A, D. Suwardin dan S. Hanifarianty. (2015). Pengawetan Kayu Karet Menggunakan Bahan Organik dengan Teknik Perendaman Panas. Jurnal Penelitian Karet Vol. 33 No. 1: 57-64.

Syahidah dan A. D. Yunianti. (2019). Distribusi, Retensi, dan Penetrasi Bahan Pengawet Ekstrak Daun Tuba (Derris elliptica Benth) pada Kayu Kemiri dan Kayu Agathis. Jurnal Ilmu Teknologi Kayu Tropis Vol. 17 No. 2: 144-151.

Widiatmoko, A. (2013). Efisiensi Pengawetan Kayu Terhadap Serangan Rayap Dengan Menggunakan Bahan Pengawet Kimia Pro-Fos 400 EC. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Wulandari, F. T., R. Amin dan Raehanayati. (2020). Karateristik Sifat Fisika dan Mekanika Papan Laminasi Kayu Sengon dan Kayu Bayur. Euler Jurnal Ilmiah Matematika, Sains dan Teknologi Vol. 10, No. 1:75-87.

Downloads

Published

2023-02-17

How to Cite

Luhan, G., Herianto, H., Mujaffar, A., Surasana, I. N., & Yanciluk, Y. (2023). RETENSI DAN PENETRASI BAHAN PENGAWET LATREX 400 EC PADA KAYU KARET (HEVEA BRASILIENSIS MUELL. ARG.) DENGAN METODE RENDAMAN DINGIN. ARMADA : Jurnal Penelitian Multidisiplin, 1(2), 97–105. https://doi.org/10.55681/armada.v1i2.382