Socio-cultural Study on the Implementation of Regional Regulation No. 5 of 2021 on the Prevention of Early Marriage in Sekarteja Village, East Lombok Regency

Dewi Puspita Ningsih; Andika Apriawan; Galih Suryadmaja; Didin Septa Rahmadi; Muhammad Zoher Hilmi

Authors

Dewi Puspita Ningsih Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat https://orcid.org/0009-0001-0190-6707
Andika Apriawan Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
Galih Suryadmaja Universitas Bumigora
Didin Septa Rahmadi Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
Muhammad Zoher Hilmi Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Keywords:

Child Marriage, Implementation of Regional Regulations, Socio-Cultural

Abstract

West Nusa Tenggara (NTB) Province in the 2017-2020 period showed quite high cases of child marriage. The NTB Provincial Government prepared and ratified Regional Regulation Number 5 of 2021 concerning the Prevention of Child Marriage as a step to suppress the occurrence of child marriage. The effectiveness and efficiency of this regional regulation will be seen from the implementation process, one of which occurred in the Sekarteja Village, Selong District, East Lombok Regency. Therefore, this research attempts to explain the implementation of the regional regulation by reviewing its socio-cultural aspects.

To answer the problems raised, this research uses a descriptive qualitative method with a case study approach. Data analysis techniques obtained in the field were analyzed using qualitative descriptive analysis. The results of the research explain that the implementation of regional regulation number 5 of 2021 concerning the Prevention of Child Marriage cannot be carried out optimally in the Sekarteja Village. As a suggestion in this research, efforts are needed to revitalize Merariq culture in order to prevent child marriage.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmad, M. (2018). Manajemen dan Tata Kelola Pemerintahan Desa. PT Balai Pustaka, 7(1), 82–95.

Agustino, L. (2008). Dasar-dasar Kebijakan Publik. Alfabeta.

Ali, S. (2015). Perkawinan Usia Muda Di Indonesia Dalam Perspektif Negara Dan Agama Serta Permasalahannya. Jurnal Legislasi Indonesia, 5(10), 1–28.

Aniek Rahmaniah, S. Sos., M. S. (2012). BUDAYA DAN IDENTITAS. Dwiputra Pustaka Jaya.

Budiarti, I. (2023). Satu-Dua Anak NTB Menikah Dini Setiap Hari. Detik.Com. https://www.detik.com/bali/nusra/d-6575803/satu-dua-anak-ntb-menikah-dini-setiap-hari

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. (2024). Rekap Data Jenis Perkara Dispensasi Kawin Peradilan Agama Tahun 2022. https://kinsatker.badilag.net/JenisPerkara/perkara_persatker/362/2022

Fibrianti, & Yuliati, S. (2020). The Influence of Merariq Culture on Early Wedding in East Lombok District, NTB. Science Midwifery, 9(1), 173–180.

Fitrianita, T., Kholifah, S., & Adawiyah, R. (2019). Perempuan Nyurlembang Dalam Tradisi Merarik. Simulacra: Jurnal Sosiologi, 1(2), 123–140. https://doi.org/10.21107/sml.v1i2.4989

Ham. (2022, December 31). Perkawinan Anak, Memprihatinkan, NTB Posisi Nomor Dua di Indonesia. Suara NTB. https://www.suarantb.com/2022/12/31/perkawinan-anak-memprihatinkan-ntb-posisi-nomor-dua-di-indonesia/

Haslan, M. M., & Dahlan, D. (2022). Dampak Merariq Terhadap Masyarakat Suku Sasak (Studi Pada Masyarakat Suku Sasak di Desa Rumak Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat). CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 10(1), 21. https://doi.org/10.31764/civicus.v10i1.9698

Khaerani, S. N. (2019). Faktor Ekonomi Dalam Pernikahan Dini Pada Masyarakat Sasak Lombok. Qawwam, 13(1), 1–13. https://doi.org/10.20414/qawwam.v13i1.1619

Kurniawan, T., & Tamara, R. N. (2023). Tinjauan Hukum Pidana terhadap Adat Merariq di Masyarakat Lombok Tengah. Jurnal Riset Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 2(1), 127–139.

Na, D. E. C., & Hipertensiva, C. (n.d.). No Title. 23. https://doi.org/10.15294/jsi.v10i3.47945

Nauvaliana Ashri, H. K. H. dan I. (2021). Perspektif Sosiokultural dalam Dunia Pendidikan: Studi Kasus pada Proses Pembelajaran “Second Language” dan Pembentukan Motivasi Diri Mahasiswa Pendatang. Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(2). https://doi.org/https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i2.2182

Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Ningsih, D. P., & Rahmadi, D. S. (2020). Dampak Pernikahan Dini Di Desa Keruak Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(2), 404–414. https://doi.org/10.58258/jime.v6i2.1452

NTB, D. (2023). Data Kasus Perkawinan Anak Harus Berbasis Dusun. DP3AP2KB Provinsi NTB. https://dp3ap2kb.ntbprov.go.id/2023/02/27/data-kasus-perkawinan-anak-harus-berbasis-dusun/

Nurhandini Eka Dewi. (2023). Kasus Pernikahan Anak di NTB Masih Tinggi. https://radarlombok.co.id/kasus-pernikahan-anak-di-ntb-masih-tinggi.html

Rahardjo, M. (2017). STUDI KASUS DALAM PENELITIAN KUALITATIF: KONSEP DAN PROSEDURNYA.

Soekanto, S. (2004). Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta.

Syaerozi, A. (2019). Revitalisasi Adat Kawin Lari (Merariq) Suku Sasak Sebagai Upaya Pencegahan Pernikahan Anak Dan Sirri: Sebuah Pemikiran. Harmoni, 18(2), 128–145. https://doi.org/10.32488/harmoni.v18i2.334

Zulfahmi, Z. (2020). Usia Nikah Menurut Hukum Islam Dan Hukum Positif. At-Tabayyun, 2(2), 50–65.