Karakteristik Data Kematian di RSUD Labuang Baji Bulan Januari – Mei Tahun 2024 Berdasarkan Format MCOD

Abstract

Latar belakang: Statistik kematian sangat penting bagi kesehatan masyarakat karena dapat memberikan informasi mendasar tentang status kesehatan, etiologi penyakit, tren, dan pola penyakit pada populasi yang berbeda. Informasi tersebut memberikan masukan bagi layanan kesehatan, pengembangan dan perencanaan kebijakan kesehatan, serta penelitian dan dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak program intervensi kesehatan.  Oleh karena itu, informasi yang akurat dan dapat diandalkan mengenai penyakit dan kondisi kesehatan yang menyebabkan kematian harus dianalisis dengan tepat.

Metode: Penelitian ini mengunakan analisis deskriptif, berasal dari data sekunder dari database departemen forensik dan medikolegal RSUD Labuang Baji selama bulan Januari - Mei tahun 2024. Data analisis secara deskriptif untuk memperoleh gambaran penyebab kematian di RSUD Labuang Baji kota Makassar tahun 2024.

Hasil: Penelitian ini melibatkan 278 responden yang menunjukkan perbandingan responden laki-laki lebih banyak yaitu 134 responden (48,2%) dibandingkan perempuan sebanyak 122 responden (43,9%). Angka kejadian kematian terbanyak pada rentang usia yaitu 0-5 tahun sebanyak 66 responden (23,7%) dan angka kejadian terrendah pada rentan usia 17- 25 tahun sebanyak 13 responden (4,7%). Penyebab kematian 1A terbanyak adalah kegagalan pernapasan pada 160 responden (57.6%), penyebab kematian 1B terbanyak adalah hipoperfusi jaringan pada 98 responden (35.3%), penyebab kematian 1C terbanyak adalah hipoksia pada 98 responden (35.3%), penyebab kematian 1D terbanyak adalah Respiratory Distress Syndrome Newborn pada 28 responden (10.1%).

Kesimpulan: Sebagian besar karakteristik pasien meninggal di RSUD Labuang Baji adalah pasien laki laki dan usia terbanyak adalahh 0-5 tahun. Dari hasil Analisa berdasarkan MCOD, penyebab kematian dalam bidang forensik terbagi menjadi beberapa kategori yaitu 1A dengan mayoritas kasus pada penelitian ini adalah kegagalan pernapasan, kategori 1B adalah kasus hipoperfusi, kategori 1C adalah kasus hipoksia, dan kategori 1D adalah kasus respiratory distress syndrome newborn.