PERAN LEMBAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP (LPPSLH) DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PENGRAJIN GULA SEMUT DI DESA PASINGGANGAN 2018-2021

Abstract

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mendominasi dalam perekonomian Indonesia. Partisipasi perempuan dalam pembangunan masih menjadi persoalan saat ini, tidak seperti laki-laki, perempuan sering mendapat kendala untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan, baik dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial-budaya. Beberapa faktor yang kemudian menjadi permasalahan bagi para perempuan pengrajin gula semut organik di desa Pasinggangan yakni, tentang pembuatan gula kelapa organik dimana sebelumnya para perempuan pengrajin gula semut masih memproduksi gula cetak yang harga dari gula cetak tersebut tidak menentu karena nilai jual yang tidak tetap, mereka juga bekerja dalam proses pengolahan gula semut yang mana memiliki resiko kecelakaan kerja seperti, mereka bisa terkena nira yang panas, mereka juga kurang lebih minimal 4 sampai 5 jam berada didalam dapur, dimana dapur tersebut juga sangat kurang ventilasi dan kurang penerangan. Hal tersebut melatar belakangi LPPSLH sebagai LSM yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat dapat membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh para perempuan pengrajin gula semut di Desa Pasinggangan. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam tulisan ini adalah metode penelitian kualitatif dan menggunakan konsep Gender and Development (GAD) sebagai alat analisis dalam menganalisis temuan. Temuan dalam penelitian ini adalah LPPSLH dalam pendampingan para pengrajin gula semut di desa Pasinggangan yang dimulai pada tahun 2018 hingga tahun 2021 berperan sebagai fasilitator dalam memenuhi dan membantu para pengrajin gula semut di desa Pasinggangan.