Pengembangan LKPD Berbasis Project Based Learning untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPAS Kelas V SD Negeri 060925 Medan Amplas

Abstract

Saat ini proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum Merdeka Belajar dengan kemampuan atau keterampilan yang wajib dikuasai peserta didik pada abad ke 21 ini adalah kemampuan berpikir kreatif. Kenyataan yang ditemukan di sekolah berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu seorang guru kelas V di sekolah tersebut menunjukkan bahwa di sekolah tersebut sudah pernah membuat LKPD sebagai penujang dalam proses pembelajaran, namun LKPD yang dikembangkan di sekolah masih menerapkan LKPD berbasis model PBL dan belum mengembangkan LKPD berbasis model PjBL. Siswa dalam proses pembelajaran juga cenderung menggunakan panduan seperti buku paket IPAS dan lembar kerja IPAS untuk menjawab pertanyaan mereka. Akibatnya, proses pembelajaran menjadi monoton tidak menyenangkan, membuat siswa kurang memotivasi dalam belajar IPAS. Pembelajaran sebagian terlaksana dengan maksimal, siswa kelas V juga sebagian kesulitan dalam meyelesaikan soal IPAS pada materi keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia. Hal ini disebabkan, karena media pembelajaran yang yang digunakan dalam proses pembelajaran sebagian masih ada yang kurang efektif dan guru sebagian masih merasa bingung dalam penerapan kurikulum merdeka. Selain itu bahan ajar yang digunakan selama proses pembelajaran masih minim sehingga perlu untuk dikembangkan bahan ajar berupa LKPD berbasis Project Based Learning. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis Project Based Learning pada materi IPAS yang layak digunakan pada proses pembelajaran di kelas V SD Negeri 060925 Medan Amplas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model Thiagarajan dengan tahap 4D, yaitu define, design, development dan disseminate. Pada penelitian ini, peneliti membatasi hanya sampai pada tahap 3D yakni development, karena fokus dari penelitian ini hanya untuk mengembangkan LKPD berbasis Project Based Learning pada materi IPAS yang layak untuk digunakan pada proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket atau kuesioner yang diberikan kepada validator, yaitu validator ahli materi, validator ahli bahasa dan validator ahli pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi dari validator ahli materi didapatkan persentase sebesar 78%. Dari persentase tersebut dapat dikatakan lembar kerja peserta didik berbasis Project Based Learning pada materi IPAS layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dari hasil validasi ahli bahasa didapatkan persentase sebesar 87,3% tanpa adanya catatan revisi. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa lembar kerja peserta didik berbasis Project Based Learning pada materi IPAS yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dari hasil validasi ahli pembelajaran didapatkan persentase sebesar 98% tanpa adanya revisi. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa lembar kerja peserta didik berbasis Project Based Learning pada materi IPAS yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.