Pelayanan Publik yang Inklusif Bagi Penyandang Tunanetra dalam Penggunaan Guiding Block di Kota Bandung

Authors

  • Imas Sumiati Universitas Pasundan
  • Mona Indrianie Universitas Pasundan

DOI:

https://doi.org/10.55681/armada.v2i2.1207

Keywords:

Aksesibilitas, Guiding Block, Inklusivitas, Pelayanan Publik, Penyandang Tunanetra

Abstract

Pelayanan publik yang inklusif adalah aspek penting dalam mewujudkan masyarakat yang beragam dan adil. Artikel ini membahas upaya Kota Bandung dalam menciptakan pelayanan publik yang inklusif bagi penyandang tunanetra dengan fokus pada penggunaan guiding block. Guiding block adalah infrastruktur yang memberikan aksesibilitas bagi penyandang tunanetra dalam mobilitas sehari- hari mereka. Kota Bandung telah mengambil berbagai inisiatif untuk meningkatkan inklusivitas ini dengan memasang guiding block di berbagai lokasi kota. Artikel ini mengeksplorasi tantangan dan peluang dalam pengembangan pelayanan publik yang inklusif di Kota Bandung. Dalam konteks ini, peran pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan individu adalah penting dalam meningkatkan pemahaman tentang penggunaan guiding block dan memastikan pemeliharaan infrastruktur yang baik. Dengan menganalisis langkah- langkah konkret yang telah diambil, artikel ini menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang inklusif bagi penyandang

tunanetra. Sebagai studi kasus yang relevan, Kota Bandung dapat menjadi inspirasi bagi kota- kota lain yang berupaya untuk memperbaiki aksesibilitas dan inklusivitas pelayanan publik bagi penyandang tunanetra. Penelitian ini menggunakan metode survei, wawancara, dan observasi lapangan untuk mengumpulkan data dari penyandang tunanetra, pejabat pemerintah, dan masyarakat umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan guiding block telah memberikan manfaat signifikan bagi penyandang tunanetra dalam mengakses fasilitas publik, seperti transportasi umum, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat penting lainnya. Namun, masih terdapat beberapa kendala, seperti perawatan yang kurang optimal dan pemahaman masyarakat yang belum memadai mengenai guiding block. Artikel ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta dalam meningkatkan pelayanan publik yang inklusif. Dengan menjaga guiding block yang baik dan meningkatkan kesadaran masyarakat, Kota Bandung dapat menjadi contoh yang inspiratif dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi penyandang tunanetra. Upaya ini merupakan langkah positif dalam mencapai inklusi sosial dan aksesibilitas bagi semua warganya, tanpa memandang kondisi fisik atau kemampuan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Rizki Nur Rahayu. (n.d.). PEMENUHAN LAYANAN PUBLIK YANG AKSESIBEL BAGI PENYANDANG DISABILITAS NETRA DI KABUPATEN SLEMAN.

Liputan6.com. (2021, 19). Ketahui 4 Fasilitas Publik untuk Penyandang Disabilitas. liputan6.com.

https://journal.stialanmakassar.ac.id/index.php/jurnal_administrasi_negara/article/ download/5 43/63

https://jabarprov.go.id/berita/menuju-kota-inklusif-komunitas-disabilitas-audit-trotoar-inklusi-di-bandung-9487

file:///C:/Users/USER/Downloads/543-Article%20Text-3406-1-10-20191106.pdf

Tugas

MPP_KELASB_KELOMPOK1_analisis kualitas pelayanan publik bagi penyandang disabilitas

Downloads

Published

2024-02-19

How to Cite

Sumiati, I., & Indrianie, M. (2024). Pelayanan Publik yang Inklusif Bagi Penyandang Tunanetra dalam Penggunaan Guiding Block di Kota Bandung. ARMADA : Jurnal Penelitian Multidisiplin, 2(2), 125–131. https://doi.org/10.55681/armada.v2i2.1207