KURASI PACKAGING PRODUK UMKM DESA SOREANG KABUPATEN TAKALAR "SIAP MEMENANGI PASAR"
DOI:
https://doi.org/10.55681/swarna.v1i1.22Keywords:
Kurasi, Packaging, Produk UMKMAbstract
Desa Soreang termasuk bisa dijadikan desa percontohan untuk germas karena Desa Soreang telah melengkapi 7 item germas dan Desa Soreang bisa menjadi percontohan bagi desa-desa lain dan bisa berkolaborasi dengan lebih banyak lagi dengan stakeholder lainnya sehingga mampu menjadi subjek pembangunan. Bukan hanya menjadi sasaran pembangunan tetapi juga menjadi pelaku pembangunan, karena maju tidaknya desa tergantung dari masyarakatnya, dimana salah satu ciri desa maju yakni masyarakatnya yang turut menjadi subjek pembangunan, menjadi desa percontohan akan memberi banyak dampak positif bagi warga Desa Soreang. Selayaknya jika Desa Soreang memanfaatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan dengan kreatif memanfaatkan potensi sumberdaya yang terdapat di desa soreang.
Tujuan dilaksanakannya program pengabdian masyarakat pada kelompok Germas Desa Soreang adalah menambah wawasan peserta terkait peranan perempuan, pentingnya ekonomi kreatif, dan pilihan packaging yang tepat serta, desain yang menarik dan memenuhi standart dan juga tercapainya luaran berupa artikel ilmiah.
Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Soreang Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar memiliki manfaat diantaranya sebagai sarana untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, sebagai implementasi dari mata kuliah Kewirausahaan dan memberikan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat melalui kurasi packaging dari produk yang dihasilkan masyarakat Desa Soreang
Downloads
References
As’ari, A. H. (2015). Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi Kreatif Melalui Pelatihan Pembuatan Produk Hiasan dari Limbah Pohon Kopi (Studi Kasus Pada Masyarakat Miskin Perkebunan Kopi Di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember). Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jember: Universitas Jember.
Aslichati, L. (2011). Organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan. Jurnal organisasi dan manajemen, 7(1), 1-7. 7(1), 1-7.
Hidayat, S., Djumena, I., & Darmawan, D. (2018). Pemberdayaan Perempuan Berbasis Ekonomi Kreatif melalui Pelatihan Pembuatan Keset dari Limbah Kain. 2(1). Journal of Nonformal Education and Community Empowerment,, 2(1).
Marwanti, S., & Astuti, I. D. (2012). Model Pemberdayaan Perempuan Miskin Melalui Pengembangan Kewirausahaan Keluarga Menuju Ekonomi Kreatif di Kabupaten Karanganyar. Sepa, 9(1), 134-144.
NN. (2019). Pengembangan Industri Kreatif Indonesia 2025”.
Jakarta: Departemen Perdagangan Republik Indonesia.
Priadi, A. P., Virby, S., Sairin, S., & Wardani, W. G. (2020). Penguatan Ekonomi Kreatif Berbasis Sumber Daya Desa Dikelurahan Rempoa. Abdi Laksana, 1(3), 356-358.
Purnomo, R. A. (2016). Ekonomi Kreatif Pilar Pembangunan Indonesia. . Ziyad Visi Media. Retiwiranti, M. (2018). Analisis Peran Ekonomi Kreatif Pada Masyarakat Dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga Melalui Budidaya Tanaman Biofarmaka Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Petani Kencur Desa Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah). Lampung: UIN Raden Intan.
Sitepu, S. N., & Utami, C. W. (2019). Pemberdayaan Perempuan Dalam Pengelolaan Usaha Mikro Melalui Program Entrepreneurship Sebagai Pengerak Ekonomi Desa.
Tjiptaningsih, W. (2018). Pemberdayaan Perempuan Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Pada Kelompok Usaha Perempuan di Desa Sindangkempeng Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon). Jurnal Ilmiah Administrasi,REFORMASI, 2(1).
Zakiyah. (2010). Pemberdayaan Perempuan. Jurnal Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan, XVII.
