Bina Warga Desa Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Ekoenzim Pada Warga Dusun 1, Desa Pulau Tagor Baru, Kabupaten Deli Serdang
Keywords:
Ekoenzim, Limbah Rumah Tangga, Ramah LingkunganAbstract
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi para petani untuk cerdas dalam menjaga ekologi pertanian, memberikan informasi kepada para petani agar tetap menjaga dan memperhatikan kesehatan tanah, mengedukasi petani cara membuat pupuk cair organic dan menumbuhkan jiwa cinta ekologi pertanian bagi para petani. Pengetahuan masyarakat kelompok tani dalam menjaga keseimbangan lingkungan pertanian dengan menjaga kesehatan tanah, tanaman, manusia dan biota lain di lingkungan sekitar pertanian masih sangat minim. Para petani cendering menggunakan bahan kimia sebagai pupuk yang mudah di peroleh, praktis dan pengaplikasiannya dan cepat dampaknya pada pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan. Pupuk organic cair merupakan larutan dari hasil pembusukan organic yang berasal dari sisa tanaman, limbah agroindustry, kotoran hewan dan kotoran manusia yang memiliki kandungan lebih dari satu unsur hara. Mikroorganisme local merupakan larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia ditempat. Larutan mikroorganisme local mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organic, perangsang pertumbuhan dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga dapat digunakan sebagai decomposer, pupuk hayati dan juga pestisida organic terutama sebagai fungisida. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dengan menggunakan sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa bahan dapur yang tidak dipakai lagi untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kegiatan pengabdian ini bermanfaat untuk para warga desa ikut serta menjaga keseimbangan lingkungan, warga desa ikut menerapkan aplikasi pupuk cair organik dan menjaga kesehatan tanah, warga desa memahami, mengerti dan terpanggil untuk memanfaatkan bahan sisa hijauan di tempat tinggal untuk membuat Pupuk Organik cair yang bermanfaat bagi tanaman sebagai pupuk.
Downloads
References
Elisabeth, D.W., Santoso, M., & Herlina, N. (2013). Pengaruh Pemberian Berbagai Komposisi Bahan Organik Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Produksi Tanaman, 1(3), 21-29.
Hadisuwito, S. (2012). Membuat Pupuk Organik Cair. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Jazilah, S., Sunarto & Farid, N. (2007). Respon Tiga Varietas Bawang Merah Terhadap Dua Macam Pupuk Kandang dan Empat Dosis Pupuk Anorganik. J. Agrin, 11(1), 43-51.
Nugrahini, T. (2013). Respon Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Tuktuk Terhadap Pengaturan Jarak Tanam Dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Nasa. Jurnal Ziraa'ah, 36(1), 60-65.
Rahmah, A., Sipayung, R., & Simanungkalit, T. (2013). Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Em4 (Effective Microorganisms4. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 1(4), 95606.
Sara, A. Y., Tumbelaka, S., & Mamarimbing, R. (2020, January). Respon Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L. Var Lembah Palu) Terhadap Konsentrasi Pupuk Organik Cair. In Cocos, 2(7).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Lentina Sitinjak
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.